Agus melihat teori ini menunjukkan “keberadaan ruang dan dimensi tinggi, immaterial atau magis, di sekitar manusia”.
Thomas Jamaluddin, Profesor Studi Astronomi-Astrofisika di Organisasi Penelitian Penerbangan dan Antariksa (ORPA), Pusat Penelitian Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), mengungkapkan bahwa Isra Miraj adalah perjalanan antardimensi.
“Dan dengan Buroq (Rasulullah SAW) keluar dari dimensi waktu dan ruang. Pertemuan di langit itu penggambaran Rasul tidak lagi terikat pada waktu,” ungkap Thomas.
“Jadi tidak perlu lagi ditanyakan, dan tidak relevan lagi untuk menanyakan di mana “pertemuan di langit ketujuh” itu berasal,” tambahnya.