- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Cara Sukses Budi Daya Ulat Sutra Walau dengan Modal Pas-pasan, Ini Tipsnya!

  • Bagikan
Telur ngegat sutra (Foto: Shutterstock.)

Indo1.id – Baju berkualitas tinggi dan kain indah sering kali terbuat dari sutra yang berasal dari ulat.

Ulat dengan nama latin Bombyx Mori mengalami metamorfosis menjadi kepompong sutra yang kemudian digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan kain sutra.

Dengan nilai jual yang tinggi, budi daya ulat sutra yang dulunya populer di Tiongkok dan Jepang kini merambah dan banyak dilakukan di Indonesia.

Salah satu daerah di Indonesia yang banyak melakukan budi daya ulat sutra adalah Wonogiri, Jawa Tengah.

Baca Juga :  Langkah Mudah Membuat Cairan Pupuk Organik Dari Bahan Tempe

Harga ulat sutra dan kepompongnya cukup menggiurkan.

Menurut berbagai sumber, pada Kamis, 25 Mei 2023, harga kepompong berkisar antara Rp20 ribu hingga Rp50 ribu per kilogram.

Sementara itu, harga kain sutra yang sudah jadi dapat mencapai angka Rp400 ribu hingga jutaan rupiah.

Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat diikuti untuk memulai bisnis budi daya ulat sutra:

Persiapkan modal.

Setiap bisnis membutuhkan modal, dan untuk bisnis ini, modal yang diperlukan sekitar Rp2 juta.

Modal tersebut dapat digunakan untuk membeli telur atau benih ulat sutra sebanyak 25 ribu telur dengan harga sekitar Rp60 ribu. Selain itu, modal juga dapat digunakan untuk menyiapkan lahan dan pakan ulat sutra, seperti daun murbei.

Baca Juga :  Rudraksha, Buah Yang Dipercaya Sebagai Tetesan Air Mata Dewa

Siapkan lahan.

Idealnya, budi daya ulat sutra dilakukan di wilayah dengan ketinggian antara 400 hingga 800 meter di atas permukaan laut.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan kondisi udara yang sejuk selama budidaya.

Perawatan.

Telur ulat sutra membutuhkan waktu sekitar 10 hari untuk menetas, dan selama sekitar satu bulan, ulat akan terus makan daun sampai akhirnya berubah menjadi kepompong dan berhenti makan.

Baca Juga :  Apa itu Sigma Male? Karakter dan Ciri-Ciri Laki-Laki yang Sukses dan Mandiri.

Saat kepompong terbentuk, itulah saat yang tepat untuk melakukan panen.

Dari sekitar 10 kilogram kepompong, dapat dihasilkan sekitar satu kilogram benang sutra. Benang tersebut dapat diolah menjadi kain dengan panjang sekitar delapan meter dan lebar sekitar 110 cm.

Jangan khawatir tentang penjualan kepompong, benang sutra, atau kain sutra yang sudah jadi.

Saat ini, terdapat banyak komunitas dan pedagang besar yang siap membeli hasil panen sutra Anda.

Selamat mencoba bisnis yang menguntungkan ini!

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan