Indo1.id – Gelombang gravitasi, yang merupakan riak di ruang-waktu yang diprediksi oleh Albert Einstein sejak 1916, telah berhasil dideteksi oleh para astronom untuk pertama kalinya.
Penemuan ini membuka jendela baru untuk mempelajari fenomena-fenomena kosmik yang spektakuler dan misterius, seperti tabrakan antara lubang hitam.
Gelombang gravitasi dihasilkan oleh perubahan kecepatan atau arah dari obyek-obyek masif di alam semesta, seperti bintang, planet, atau lubang hitam.
Gelombang ini meregang dan memampatkan ruang saat mereka bergerak melintasi alam semesta, memengaruhi cara gelombang elektromagnetik atau gelombang radio bergerak.
Para astronom menggunakan instrumen khusus yang disebut interferometer laser untuk mengukur perubahan jarak antara dua titik yang sangat kecil akibat gelombang gravitasi.
Instrumen ini terdiri dari dua terowongan sepanjang empat kilometer yang membentuk sudut 90 derajat.
Di dalam terowongan, ada laser yang dipantulkan oleh cermin di ujungnya.
Jika gelombang gravitasi melewati terowongan, jarak antara cermin akan berubah sedikit, sehingga mengubah pola interferensi dari laser.