Ia juga menegaskan bahwa kompetisi politik harus berlangsung secara kekeluargaan dan tidak saling menjatuhkan.
“Kita bicara ternyata banyak pemikiran kita yang sama. Bahwa di tengah keadaan global seperti ini, tantangan-tantangan yang kita hadapi tidak ringan, kita menghadapi kondisi geopolitik,” tutur Prabowo.
“Jadi pemikiran beliau bahwa kapal besar Indonesia, negara besar seperti Indonesia, perlu suatu persatuan. Dan persatuan ini tidak boleh dianggap enteng,” sambungnya.
Pertemuan antara Budiman dan Prabowo ini menarik perhatian publik, karena keduanya merupakan tokoh nasionalis yang berbeda partai dan kemungkinan akan bersaing dalam pemilu 2024.