Menurut kepercayaan setempat, jika kayu dari teras asam digunakan untuk memukul orang yang memiliki kekuatan gaib, maka kekuatan tersebut bisa rontok untuk sementara, tetapi ada juga yang berlangsung lama hingga bahkan musnah.
Hal ini dianggap sebagai upaya perlindungan diri dan perlindungan dari kekuatan-kekuatan jahat yang mungkin mengancam.
Meskipun kepercayaan ini masih hidup dalam budaya Jawa, penting untuk diingat bahwa keyakinan ini adalah bagian dari warisan budaya dan memiliki aspek spiritual yang dalam.
Seperti halnya dengan berbagai keyakinan budaya lainnya, penghormatan terhadap tradisi ini sangat penting dalam memahami dan menghargai keragaman budaya di Indonesia.