Teknik Memadamkan Api di Gunung: Tantangan dan Solusinya

  • Bagikan
Kebakaran di bukit Teletubis Bromo. (Foto: instagram @bayunovanta)

Indo1.id – Kebakaran di gunung merupakan salah satu bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, terutama di musim kemarau.

Kebakaran di gunung dapat disebabkan oleh faktor alam, seperti petir, atau faktor manusia, seperti pembakaran lahan, aktivitas pendakian, atau foto prewedding.

Kebakaran di gunung dapat mengancam keanekaragaman hayati, kesehatan masyarakat, dan perekonomian daerah.

Namun, memadamkan api di gunung bukanlah hal yang mudah.

Baca Juga :  PAD Capai 8 Miliar Rupiah Per Tahun, Desa di Karanganyar Ini Jadi Desa Terkaya di Jawa Tengah!

Ada banyak tantangan dan kendala yang dihadapi oleh para relawan dan tim gabungan yang bertugas memadamkan api.

Beberapa tantangan tersebut antara lain:

– Medan yang sulit dan curam. Kebakaran di gunung biasanya terjadi di kawasan yang sulit dijangkau oleh kendaraan atau alat berat.

Para relawan dan tim gabungan harus berjalan kaki menembus hutan dan lereng untuk mencapai lokasi kebakaran.

Baca Juga :  Menyusuri Jejak Lawang Sewu Semarang, Bangunan Bersejarah yang Menakjubkan

Medan yang curam juga meningkatkan risiko tergelincir atau jatuh.

– Sumber air yang terbatas. Air merupakan media pemadam kebakaran yang paling umum dan efektif.

Namun, sumber air di gunung sangat terbatas dan jauh dari lokasi kebakaran.

Para relawan dan tim gabungan harus mencari sumber air terdekat, seperti sungai atau mata air, dan mengangkutnya dengan ember, jerigen, atau pompa punggung.

Baca Juga :  Apa Itu Nyamuk Wolbachia? Harapan Baru untuk Cegah Demam Berdarah!

Hal ini sangat melelahkan dan memakan waktu.

– Angin yang kencang. Angin merupakan faktor yang dapat mempercepat atau memperlambat penyebaran api.

Angin yang kencang dapat membuat api menjalar lebih cepat dan lebih luas.

Angin juga dapat mengubah arah api secara tiba-tiba, sehingga membahayakan para relawan dan tim gabungan.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan