“Mitos Nama Telaga Sarangan ada sejak tahun 1438 dan memang tidak lepas dari legenda Nyai Pasir dan Kiai Pasir,” kata seorang penduduk setempat.
Konon, Kiai Pasir dan Nyai Pasir diyakini telah mencapai mukso, yaitu kondisi di mana seseorang menghilang atau menghadap Tuhan. Mereka dikatakan menghilang secara misterius dan seperti ditelan oleh bumi.
Sejak saat itu, masyarakat setempat percaya bahwa keduanya menjadi penunggu Telaga Sarangan, menjaga dan melindungi keindahan alam serta keharmonisan di sekitarnya.