Mitos ini berakar dalam tradisi Kejawen yang berkembang di Yogyakarta.
Meskipun tidak ada informasi pasti tentang asal-usulnya, sebagian masyarakat masih mempercayainya sementara yang lain tidak.
Dalam upaya menghindari malapetaka, masyarakat Jawa zaman dulu sering berdoa dengan menyanyikan tembang tertentu.