Bagian dada yang ditutupi bulu dengan warna yang lebih terang menjadi daya tarik utamanya.
Namanya juga mencerminkan peran pentingnya, karena “lurah” dalam bahasa Jawa merujuk kepada pemimpin atau tokoh yang dihormati.
Menurut pemilik perkutut, burung ini bukan hanya sekadar hobi, tetapi juga merupakan penunjang karisma dan kekuasaan mereka.