Pemujaan terhadap Dewandaru tidak hanya bersifat spiritual.
Masyarakat setempat meyakini bahwa pohon ini dapat memberikan tanda-tanda terkait bencana alam.
Sebagai contoh, beberapa hari sebelum tsunami Aceh 2004, Dewandaru dikatakan tumbang akibat badai kencang.
Meskipun dianggap keramat, Dewandaru juga memberikan manfaat kesehatan.
Daun dan buahnya telah lama digunakan sebagai obat tradisional di Brasil untuk mengatasi demam, diare, rematik, dan hipertensi.
Bahkan, daunnya dapat diolah menjadi teh yang bermanfaat untuk meredakan batuk, bronkitis, dan cacingan.
Penelitian ilmiah juga menemukan bahwa ekstrak minyak esensial Dewandaru bersifat antimikroba dan antibakteri.
Selain itu, biji dan buahnya yang masih oranye mengandung antioksidan tertinggi.
Meskipun berasal dari Amerika Selatan, Dewandaru kini telah menyebar ke seluruh dunia, termasuk Asia Tenggara dan Pulau Karibia.