“Simulasi mencakup latihan komunikasi efektif saat terjadi kebakaran, penanganan hewan melata yang mungkin muncul saat terjadi kebakaran dan menekankan respon time atau waktu tanggap gawat darurat dalam menghadapi kebakaran,” ujarnya.
Lebih jauh Jarot menjelaskan, simulasi tanggap darurat kebakaran tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen PLN dalam menjaga keselamatan dan keamanan di lingkungan kerja.
Dengan adanya kegiatan ini sambung Jarot, diharapkan seluruh peserta yang hadir dapat semakin siap dan sigap dalam menghadapi situasi darurat kebakaran, sehingga potensi kerugian dapat diminimalisir.
Jarot sentiasa menyebut simulasi sangat penting dan perlu dilakukan secara rutin untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kemampuan penanggulangan kebakaran di lingkungan kerja.
“PLN tidak hanya fokus pada upaya meningkatkan layanan kelistrikan, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga keselamatan dan keamanan seluruh pegawai,” pungkasnya.