Ini dikenal sebagai “ketidakselarasan non-verbal.” Ketika seseorang mengatakan sesuatu tetapi tubuhnya menunjukkan hal yang berbeda, ini bisa menjadi indikasi bahwa apa yang mereka katakan tidak jujur.
- Gestur yang Tidak Konsisten: Seseorang yang berbohong mungkin akan membuat gerakan tangan atau tubuh yang tidak sesuai dengan ucapannya. Misalnya, jika seseorang mengatakan “ya” tetapi secara tidak sadar menggelengkan kepala (isyarat tidak), ini bisa menjadi tanda kebohongan.
- Gerakan Berlebihan atau Tertahan: Orang yang berbohong cenderung menggunakan gerakan tubuh yang terlalu berlebihan atau sebaliknya, gerakannya sangat terbatas karena mereka terlalu fokus untuk tidak membuat kesalahan.
2. Ekspresi Wajah yang Terlambat atau Palsu
Ekspresi wajah adalah jendela emosi seseorang. Ketika seseorang berbohong, mereka mungkin kesulitan menunjukkan ekspresi wajah yang sesuai dengan apa yang mereka katakan.
- Ekspresi yang Terlambat atau Berlebihan: Jika seseorang tersenyum atau menunjukkan ekspresi emosi lain yang tampak terlambat setelah menyampaikan pernyataan mereka, ini bisa menjadi tanda bahwa ekspresi tersebut tidak tulus. Misalnya, senyum yang datang beberapa detik setelah kata-kata bahagia bisa jadi dibuat-buat.
- Microexpression: Ini adalah ekspresi wajah singkat yang hanya muncul selama sepersekian detik, yang menunjukkan emosi sebenarnya sebelum seseorang mengontrolnya. Microexpression bisa mengungkapkan kebohongan, terutama saat seseorang mencoba menyembunyikan perasaan asli mereka.
3. Kontak Mata yang Tidak Wajar
Kontak mata juga merupakan indikator penting dalam mendeteksi kebohongan. Orang yang berbohong biasanya memiliki pola kontak mata yang tidak alami.
- Hindari Kontak Mata: Seseorang yang berbohong sering kali akan menghindari kontak mata secara berlebihan, karena mereka merasa tidak nyaman dengan konfrontasi langsung saat tidak berkata jujur.
- Terlalu Banyak Kontak Mata: Di sisi lain, beberapa orang yang berbohong berusaha keras untuk mempertahankan kontak mata agar terlihat jujur, tetapi hal ini justru membuat mereka terlihat kaku dan tidak alami.
4. Perubahan Nada Suara dan Kecepatan Bicara
Seseorang yang berbohong mungkin mengalami perubahan dalam nada suara, kecepatan bicara, atau bahkan jeda yang tidak biasa saat berbicara. Ini karena berbohong sering kali membutuhkan lebih banyak upaya kognitif, dan hal ini dapat tercermin dalam cara mereka berbicara.
- Nada Suara yang Meninggi: Ketika seseorang berbohong, mereka mungkin tidak sadar bahwa nada suara mereka menjadi lebih tinggi karena tekanan atau kecemasan.
- Kecepatan Bicara yang Berubah: Orang yang berbohong mungkin berbicara lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya. Mereka mungkin berbicara cepat untuk menghindari terlalu banyak pertanyaan, atau berbicara lambat karena sedang berpikir keras untuk memastikan ceritanya tetap konsisten.
- Jeda yang Panjang: Jeda yang lebih lama dari biasanya sebelum menjawab pertanyaan juga bisa menjadi tanda bahwa seseorang sedang memikirkan kebohongan yang akan mereka sampaikan.
5. Berubahnya Pola Pernapasan
Pernapasan seseorang bisa berubah saat mereka merasa gugup atau cemas, terutama ketika berbohong.
Ketika seseorang merasa tertekan karena harus berbohong, pernapasan mereka cenderung menjadi lebih cepat atau lebih berat.
- Napas yang Cepat atau Berat: Seseorang yang berbohong mungkin secara tidak sadar mulai bernapas lebih cepat karena tekanan emosional yang mereka rasakan. Ini disebabkan oleh peningkatan detak jantung dan tekanan darah akibat kebohongan yang dilakukan.
- Gerakan Dada yang Berlebihan: Perhatikan juga jika dada seseorang tampak bergerak naik turun lebih cepat dari biasanya, yang bisa menunjukkan bahwa mereka sedang cemas atau stres.
6. Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit Detail
Seseorang yang berbohong cenderung memberikan informasi yang terlalu rinci atau justru sangat minim.
Ini adalah tanda klasik bahwa mereka berusaha keras untuk meyakinkan Anda atau mencoba menghindari pertanyaan yang lebih mendalam.
- Terlalu Detail: Seseorang yang berbohong sering kali memberikan terlalu banyak informasi, bahkan detail-detail yang sebenarnya tidak diperlukan. Hal ini mereka lakukan untuk membuat cerita mereka tampak lebih meyakinkan, tetapi terkadang justru membuat cerita tersebut tampak dibuat-buat.
- Jawaban Singkat dan Menghindar: Sebaliknya, beberapa orang yang berbohong memberikan jawaban yang sangat singkat atau bahkan menghindari pertanyaan. Mereka mungkin merasa tidak nyaman memberikan terlalu banyak informasi karena takut terjebak dalam kebohongan mereka sendiri.
7. Gestur Menyentuh Wajah atau Menyembunyikan Mulut
Ketika seseorang berbohong, mereka mungkin akan melakukan gestur fisik tertentu yang menunjukkan ketidaknyamanan atau upaya untuk menyembunyikan sesuatu.
- Menyentuh Wajah atau Hidung: Gestur seperti menyentuh hidung, menggaruk telinga, atau menyentuh wajah adalah salah satu tanda bahwa seseorang merasa cemas atau tidak nyaman dengan kebohongan yang mereka sampaikan.
- Menutupi Mulut: Beberapa orang yang berbohong cenderung menutup atau menyentuh mulut mereka saat berbicara. Ini bisa jadi adalah respons bawah sadar karena mereka tidak ingin kebenaran terungkap.
8. Gestur Gelisah atau Tidak Tenang
Seseorang yang sedang berbohong sering kali menunjukkan tanda-tanda kegelisahan.
Mereka mungkin memainkan tangan mereka, mengetuk-ngetuk meja, menggoyang-goyangkan kaki, atau menunjukkan gerakan gelisah lainnya.
- Kaki atau Tangan Gelisah: Gestur fisik seperti menggoyangkan kaki atau tangan, menggeser posisi tubuh, atau terlihat gelisah saat duduk adalah tanda-tanda umum bahwa seseorang merasa tidak nyaman atau sedang mencoba menyembunyikan sesuatu.
- Bergerak Berlebihan: Beberapa orang yang berbohong juga mungkin bergerak lebih banyak daripada biasanya, seperti sering berpindah posisi atau berusaha mengalihkan perhatian dengan gestur tubuh yang tidak wajar.
9. Berulang Kali Menegaskan Kejujuran
Orang yang berbohong cenderung merasa perlu untuk terus-menerus menegaskan bahwa mereka jujur.