Inido1.id – Senin, bagi sebagian besar orang, adalah musuh alami yang datang setiap pekan.
Meski hanya satu hari dalam seminggu, kesannya sering lebih berat dari tujuh hari itu sendiri.
Tidak heran jika ungkapan “I hate Monday” jadi semacam jargon universal di kalangan pekerja dan pelajar.
Tapi sebenarnya, kenapa sih hari Senin terasa lebih membosankan atau berat dibanding hari lainnya? Berikut penjelasannya:
1. Transisi dari Bebas ke Terkekang
Akhir pekan identik dengan kebebasan. Bangun siang, nonton sepuasnya, jalan-jalan, tanpa tekanan kerja atau tugas. Senin datang sebagai simbol kembalinya rutinitas: alarm pagi, kemacetan, to-do list, dan tumpukan email.
Perubahan drastis dari “me time” ke “deadline” membuat otak seperti kaget dan tidak siap.
2. Jam Tidur Kacau di Akhir Pekan
Menurut riset dari University of Arizona, kebanyakan orang mengalami “social jet lag” di akhir pekan: tidur lebih larut dan bangun lebih siang dari biasanya. Akibatnya, Senin pagi terasa seperti bangun di zona waktu yang berbeda—lemas, pusing, dan malas berpikir.
Kalau Minggu malam tidur jam 1, jangan kaget kalau Senin rasanya seperti dihantam kenyataan.
3. Beban Psikologis dan Tekanan Produktivitas
Senin identik dengan awal kerja. Bos ingin laporan. Guru ingin tugas dikumpulkan. Timeline proyek dibuka lagi. Beban tanggung jawab yang menumpuk dari minggu lalu juga biasanya menunggu dieksekusi.








