Jejak Kearifan Lokal Nama Watu Gong Semarang Jawa Tengah.

  • Bagikan
𝑆𝑖𝑑𝑒𝑠 π½π‘’π‘—π‘Žπ‘˜ πΎπ‘’π‘Žπ‘Ÿπ‘–π‘“π‘Žπ‘› πΏπ‘œπ‘˜π‘Žπ‘™ π‘Šπ‘Žπ‘‘π‘’ πΊπ‘œπ‘›π‘” π‘†π‘’π‘šπ‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘›π‘”.

Setelah selesai dengan itu, dia berseteru dengan sesosok makhluk halus yang bernama Wewe Gombel. Dari situ munculah nama Bukit Gombel. Pada perjalanan berikutnyalah dia mendengar suara gong dari dalam tanah. Yang kemudian dinamakan dengan Watugong.

Watugong ditemukan tatkala Sunan Kalijaga melakukan perjalanan mencari soko guru,” ujar Kasiri.

Versi lain lagi yaitu dari kacamata umat Budha. Kalau yang ini penemunya adalah Goei Thwan Ling, seorang hartawan. Dulu dia adalah pemilik tanah yang sekarang berdiri Vihara Budhagaya Watugong ini.

Baca Juga :  Argowisata Jambu Merah dan Buah Belimbing: Pesona Kuliner Demak yang Menggoda

Goei Thwan Ling adalah penemu versi kedua. Kemudian dibangunlah Vihara Watugong ini. Dulu belum berbentuk bangunan. Masih Vihara kecil dari kayu,” ungkap Kasiri.

Watugong saat itu masih berada di pinggir jalan. Namun karena adanya pelebaran jalan jadi harus dipindah ke bagian depan vihara. Sekaligus sebagai penanda masuk dengan Gerbang Sanchi. Kasiri juga menambahkan kalau watugong itu berbahan andesit.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan