Karapan sapi merupakan perlombaan pacuan sapi dengan seorang joki yang bertugas mengendalikan sapi agar bisa berlari kencang menuju garis finish. Teknik karapan sapi ini adalah dua ekor sapi yang menarik kayu yang menjadi tempat joki mengendalikan sapi.
Kayu tempat joki berdiri ini telah dirancang secara khusus sehingga sapi-sapi tetap dapat berlari di arena pacuan. Lintasan yang digunakan untuk karapan sapi biasanya sepanjang 100 meter, dan yang pertama kali bisa mengendalikan sapi menuju garis finis itulah yang akan menjadi pemenang.
Menurut cerita rakyat, karapan sapi diawali oleh seorang ulama penyebar agama Islam bernama Syech Ahmad Baidawi. Selain mendakwahkan agama Islam, Syech Ahmad Baidawi juga mengajarkan masyarakat Madura bercocok tanam dan cara membajak tanah yang disebut naggala atau salaga, yaitu menggunakan dua bambu yang ditarik dua ekor sapi.
Yang menggunakan tenaga sapi untuk membajak tanah sehingga akhirnya timbul perlombaan diantara masyarakat untuk menyelesaikan garapan sawah.
Akhirnya perlombaan membajak tanah dengan tenaga sapi menjadi semacam olahraga adu cepat yang di tanah Madura disebut dengan karapan sapi.