E-Voting atau pemilu elektronik membutuhkan infrastruktur jaringan yang kuat untuk memastikan transfer data yang aman dan cepat antara mesin pemungutan suara dan sistem penghitungan suara. Infrastruktur ini meliputi server pusat yang menyimpan data pemilihan, jaringan komunikasi yang terlindungi, dan perlindungan keamanan yang canggih untuk menjaga integritas data.
4. Sistem Keamanan
Keamanan merupakan aspek penting dalam E-Voting guna mencegah manipulasi atau kebocoran data. Sistem keamanan dalam E-Voting melibatkan enkripsi data, otentikasi pemilih, tanda tangan digital, dan langkah-langkah lainnya untuk melindungi integritas dan kerahasiaan suara.
5. Perangkat Lunak Pemilihan
E-Voting memerlukan perangkat lunak khusus yang dirancang untuk memfasilitasi pemilihan. Perangkat lunak ini mencakup antarmuka pengguna yang intuitif untuk memilih kandidat, sistem penghitungan suara, pengelolaan data pemilih, dan laporan hasil pemilihan.
6. Sistem Verifikasi dan Audit
E-Voting harus dilengkapi dengan mekanisme verifikasi dan audit yang kuat untuk memastikan bahwa pemilihan berjalan dengan adil dan transparan. Sistem ini dapat mencakup kemampuan untuk memverifikasi suara, melakukan hitung ulang suara, dan melacak setiap perubahan atau manipulasi data.
Penting untuk dicatat bahwa implementasi teknologi e-voting atau pemilu elektronik dapat berbeda di berbagai negara atau wilayah, dan teknologi yang digunakan dapat bervariasi. Tujuan utama teknologi e-voting adalah meningkatkan efisiensi, kecepatan, dan akurasi dalam pemilihan, sambil memastikan integritas dan keamanan proses pemungutan suara.








