Namun, Bahlil menolak permintaan tersebut dengan tegas.
Ia membandingkan IMF dengan dokter yang sebelumnya telah salah dalam mendiagnosis dan mengobati pasien.
Menurutnya, tidak bijaksana untuk mengikuti IMF yang telah membawa Indonesia ke ruang perawatan intensif (ICU) dengan kebijakan yang tidak tepat.
Sementara itu, IMF sendiri telah menyatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini baik.
Oleh karena itu, permintaan IMF terkait ekspor ini menimbulkan keraguan.
Bahlil curiga bahwa IMF menerapkan standar ganda karena memperbolehkan negara-negara lain melakukan hal serupa, sementara Indonesia tidak diizinkan.