Ilmu Fisika dalam Bulutangkis, Mengungkap Rahasia di Balik Gerakan Shuttlecock dan Pemain

  • Bagikan
Raket dan shuttlecock. (Foto: pixabay)

Spin longitudinal adalah putaran shuttlecock sepanjang sumbu panjangnya (dari ujung gabus ke ujung bulu).

Spin longitudinal dapat meningkatkan stabilitas shuttlecock saat terbang lurus atau melengkung.

Spin lateral adalah putaran shuttlecock sepanjang sumbu melintangnya (dari sisi ke sisi).

Spin lateral dapat mengubah arah gerak shuttlecock saat terbang lurus atau melengkung.

Spin lateral dapat dibuat dengan cara memukul shuttlecock dengan sudut tertentu atau dengan menggunakan raket yang bergerak menyamping saat memukul.

Baca Juga :  Hebat! Greysia Polii/Apriyani Rahayu Libas Ranking 1 Dunia

2. Pukulan Pemain

Pukulan pemain adalah salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam permainan bulutangkis.

Pukulan pemain melibatkan konsep energi, momentum, impuls, dan sudut.

Energi adalah kemampuan suatu benda untuk melakukan usaha. Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya.

Dalam permainan bulutangkis, energi yang terlibat antara lain adalah energi kinetik (energi karena gerak), energi potensial (energi karena ketinggian), dan energi elastis (energi karena regangan).

Ketika pemain memukul shuttlecock dengan raket, ia mentransfer sebagian energi kinetiknya ke shuttlecock.

Baca Juga :  Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir Sabet Gelar Juara Dunia Kedua

Energi kinetik ini bergantung pada massa dan kecepatan pemain dan raket. Semakin besar massa dan kecepatan pemain dan raket, semakin besar energi kinetik yang ditransfer.

Energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena ketinggiannya.

Energi potensial ini bergantung pada massa, percepatan gravitasi, dan ketinggian benda.

Semakin tinggi suatu benda, semakin besar energi potensialnya.

Ketika shuttlecock terbang di udara, ia memiliki energi potensial yang berubah-ubah.

Baca Juga :  Awas! Di Aplikasi Kencan Online, Banyak Pengguna Gunakan ChatGPT

Ketika shuttlecock berada di titik tertinggi, ia memiliki energi potensial maksimum dan energi kinetik minimum.

Ketika shuttlecock berada di titik terendah, ia memiliki energi potensial minimum dan energi kinetik maksimum.

Energi elastis adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda karena regangannya. Energi elastis ini bergantung pada konstanta pegas dan regangan benda.

Semakin besar konstanta pegas dan regangan benda, semakin besar energi elastisnya.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan