Light Duality, Fenomena Cahaya yang Memiliki Sifat Gelombang dan Partikel

  • Bagikan
Ilustrasi pengujian Light Duality. (Foto: World Atlas)

Cahaya berada di tingkat mikroskopik, di mana hukum-hukum fisika kuantum berlaku.

Di tingkat ini, sifat-sifat gelombang dan partikel tidak saling eksklusif, melainkan saling melengkapi.

Light duality juga tergantung pada cara kita mengamati cahaya.

Tergantung pada jenis eksperimen atau pengukuran yang kita lakukan, kita bisa melihat cahaya sebagai gelombang atau sebagai partikel.

Namun, kita tidak bisa melihat keduanya secara bersamaan. Ini disebut sebagai prinsip ketidakpastian Heisenberg.

Baca Juga :  Bunga Melati Aroma Harumnya Mampu Menyembuhkan dan Menyegarkan Jiwa

Prinsip ketidakpastian Heisenberg mengatakan bahwa ada batas minimum untuk ketelitian pengukuran dua besaran fisika tertentu yang saling berkaitan.

Misalnya, jika kita ingin mengukur posisi dan momentum sebuah partikel dengan tepat, kita tidak bisa melakukannya secara bersamaan.

Semakin teliti kita mengukur posisi partikel, semakin tidak teliti kita mengukur momentumnya, dan sebaliknya.

Baca Juga :  Fenomena Phobos: Bulan Mars yang Terancam Punah dan Hancur!

Hal ini berlaku juga untuk cahaya. Jika kita ingin mengukur sifat gelombang cahaya, seperti panjang gelombang atau frekuensi, kita tidak bisa mengukur sifat partikelnya, seperti energi atau momentum.

Jika kita ingin mengukur sifat partikel cahaya, seperti energi atau momentum, kita tidak bisa mengukur sifat gelombangnya, seperti panjang gelombang atau frekuensi.

Baca Juga :  Sejarah Kalender Jawa: Dimulai dari Cetus Sultan Agung pada Tahun 1633 Masehi

Apa bukti-bukti dari light duality?

Light duality sudah dibuktikan oleh banyak eksperimen dan pengamatan sejak abad ke-19 hingga sekarang.

Berikut adalah beberapa contoh bukti-bukti dari light duality:

Efek fotoelektrik: Efek ini terjadi ketika cahaya menyinari sebuah logam dan menyebabkan elektron-elektron di permukaan logam terlepas.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan