Hasil penelitian Daniels menunjukkan bahwa hubungan antara agama Islam dengan budaya Jawa adalah hubungan yang kompleks dan dinamis.
Ia menemukan bahwa masyarakat Jawa memiliki berbagai cara untuk memaknai dan mempraktikkan agama Islam sesuai dengan latar belakang sosial, budaya, dan politik mereka.
Ia juga menemukan bahwa masyarakat Jawa memiliki berbagai bentuk identitas keagamaan yang saling bersinggungan dan berinteraksi dengan identitas-identitas lainnya, seperti etnisitas, kelas sosial, gender, dan generasi.
Daniels mengidentifikasi empat model hubungan antara agama Islam dengan budaya Jawa, yaitu:
– Model sinkretis: model ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa mencampurkan unsur-unsur agama Islam dengan unsur-unsur budaya lokal yang sudah ada sebelumnya.
Model ini biasanya dianut oleh masyarakat Jawa yang masih melestarikan tradisi-tradisi pra-Islam, seperti kepercayaan terhadap roh-roh leluhur, ritual-ritual magis, dan seni-seni pertunjukan.
– Model puritan: model ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa mencoba untuk membersihkan agama Islam dari unsur-unsur budaya lokal yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.