Analisis Etnografik Timothy Daniels, Hubungan antara Agama Islam dengan Budaya Jawa

  • Bagikan
Wayang merupakan budaya Jawa yang dimasuki agama Islam. (Foto: Quora)

Model sinkretis: model ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa mencampurkan unsur-unsur agama Islam dengan unsur-unsur budaya lokal yang sudah ada sebelumnya.

Model ini biasanya dianut oleh masyarakat Jawa yang masih melestarikan tradisi-tradisi pra-Islam, seperti kepercayaan terhadap roh-roh leluhur, ritual-ritual magis, dan seni-seni pertunjukan.

– Model puritan: model ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa mencoba untuk membersihkan agama Islam dari unsur-unsur budaya lokal yang dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.

Baca Juga :  Bidak Catur Termahal di Dunia, Harganya Capai Miliaran Rupiah!

Model ini biasanya dianut oleh masyarakat Jawa yang terpengaruh oleh gerakan-gerakan reformis Islam, seperti Muhammadiyah, Persis, dan Wahabi.

– Model akomodatif: model ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa mencoba untuk menyesuaikan agama Islam dengan unsur-unsur budaya lokal yang dianggap tidak bertentangan dengan ajaran Islam.

Model ini biasanya dianut oleh masyarakat Jawa yang terpengaruh oleh gerakan-gerakan moderat Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Al-Irsyad, dan Nurcholish Madjid.

Baca Juga :  Mitos Pohon Bidara, Tanaman Penangkal Sihir dalam Budaya Jawa

– Model kritis: model ini menunjukkan bahwa masyarakat Jawa mencoba untuk mengkritisi agama Islam dari perspektif budaya lokal yang dianggap memiliki nilai-nilai universal.

Model ini biasanya dianut oleh masyarakat Jawa yang terpengaruh oleh gerakan-gerakan progresif Islam, seperti Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Ahmad Syafii Maarif, dan Komunitas Utan Kayu.

Daniels menyimpulkan bahwa hubungan antara agama Islam dengan budaya Jawa adalah hubungan yang terus berkembang seiring dengan perubahan sosial, budaya, dan politik di Indonesia.

Baca Juga :  Bukan Gegara Belum Siap Nikah Hubungan Fuji Dan Thariq Halilintar Kandas, Ternyata Hal Ini Penyebab Mereka Berpisah!

Ia juga menyimpulkan bahwa hubungan ini memiliki potensi untuk membangun integrasi nasional yang berbasis pada keragaman dan toleransi.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan