Indo1.id – Jakarta, ibu kota Indonesia, telah mencapai peringkat pertama sebagai kota paling tercemar di dunia pada Rabu (9/8/2023).
Hal ini berdasarkan data perusahaan teknologi kualitas udara Swiss, IQAir, yang diterbitkan pada hari yang sama.
Jakarta berhasil mengalahkan kota-kota lain seperti Dhaka, Kabul, Ulaanbaatar, dan Delhi yang sebelumnya mendominasi daftar kota paling tercemar.
Menurut laporan IQAir, Jakarta memiliki tingkat polusi udara yang tidak sehat hampir setiap hari.
Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) Jakarta mencapai 200 atau lebih pada Rabu (9/8/2023), yang berarti sangat tidak sehat bagi kesehatan manusia.
Padahal, standar WHO menetapkan bahwa ISPU yang aman adalah di bawah 50.
Penyebab Polusi Udara di Jakarta
Ada beberapa faktor yang menyebabkan polusi udara di Jakarta semakin parah, antara lain:
– Lalu lintas kendaraan bermotor yang padat dan tidak tertib. Jakarta memiliki lebih dari 10 juta penduduk dan sekitar 15 juta kendaraan bermotor.
Kendaraan bermotor ini menghasilkan emisi gas buang yang mengandung karbon monoksida, nitrogen oksida, sulfur dioksida, hidrokarbon, dan partikulat halus yang mencemari udara.
– Asap industri dan pembangkit listrik tenaga batu bara.
Jakarta memiliki banyak pabrik dan pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar fosil seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam.
Bahan bakar fosil ini menghasilkan asap yang mengandung senyawa berbahaya seperti timbal, merkuri, arsenik, dan kadmium yang mencemari udara.