Ia mengaku khawatir jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
“Saya takut kalau ada gempa atau letusan gunung berapi,” ujarnya.
Untuk mengetahui penyebab suara dentuman itu, tim ahli dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, dan Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang telah berada di lokasi.
Mereka melakukan pengukuran dan pengambilan sampel tanah untuk dianalisis lebih lanjut.
Kepala Sub-Bagian Hubungan Masyarakat Polres Sumenep AKP Widiarti mengatakan, penyebab suara dentuman masih simpang siur dan belum dapat dipastikan.
Ia mengimbau warga untuk tidak mempercayai atau menyebarkan berita-berita yang sifatnya simpang siur atau hoaks terkait insiden itu.