Dengan cara ini, mereka bisa membuat pengguna iPhone mengira bahwa ponsel mereka sedang dalam mode pesawat, padahal sebenarnya tidak.
Kedua, penjahat siber menggunakan alat bernama CommsCenter untuk memblokir akses data seluler ke aplikasi-aplikasi tertentu.
Dengan cara ini, mereka bisa mencegah pengguna iPhone untuk menerima notifikasi atau pesan dari bank atau aplikasi perbankan.
Ketiga, penjahat siber menggunakan malware berbahaya untuk mencuri data perbankan pengguna iPhone.
Malware ini bisa berupa keylogger yang merekam setiap ketukan tombol pada ponsel, atau screen recorder yang merekam setiap aktivitas layar pada ponsel.
Dengan data yang didapat, penjahat siber bisa masuk ke akun perbankan pengguna iPhone dan menguras rekening bank mereka.
Jamf Threat Labs juga menunjukkan demonstrasi proses pembobolan iPhone dengan airplane mode palsu dalam sebuah video.
Dalam video tersebut, terlihat bagaimana seorang hacker bisa mengendalikan iPhone korban dari jarak jauh dan melakukan transaksi perbankan tanpa sepengetahuan korban.
Laporan Jamf Threat Labs ini telah disampaikan kepada Apple sebagai pengembang iPhone dan iOS 16.