X Akan Hapus Fitur Blokir? Pengguna Protes, Waduh Balik Ke Threadkah?

  • Bagikan
Ilustrasi aplikasi X, nama baru dari Twitter. (Foto: freepik)

Mereka menduga bahwa Musk ingin meningkatkan pendapatan iklan X dengan memaksa pengguna untuk melihat akun-akun pengiklan dan merek yang sebelumnya dapat diblokir.

Mereka juga menilai bahwa Musk tidak peduli dengan kepentingan dan kenyamanan pengguna, melainkan hanya ingin mengejar keuntungan pribadi.

Langkah Musk ini juga berpotensi melanggar panduan-panduan yang dikeluarkan oleh Apple dan Google Play, yang mengharuskan aplikasi-aplikasi untuk menyediakan fitur blokir konten buatan pengguna (user generated content) atau UGC.

Baca Juga :  Spek Nubia Pad 3D II, Tablet 3D Generasi Kedua dengan Layar 12,4 Inci dan Prosesor Snapdragon 888+

Apple dan Google Play belum memberikan tanggapan resmi terkait rencana Musk ini.

Sementara itu, layanan pesaing X, Bluesky, mengalami lonjakan akses setelah pengumuman Musk ini.

Banyak pengguna X yang mencari alternatif lain karena merasa tidak nyaman dan tidak aman di platform tersebut.

Bluesky adalah platform media sosial terdesentralisasi yang dikembangkan oleh mantan karyawan Twitter dan didukung oleh Jack Dorsey, pendiri Twitter.

Baca Juga :  Apa Sih Pengaruh Starlink terhadap Kedaulatan Siber Indonesia?

X sendiri merupakan platform media sosial terbesar di dunia dengan lebih dari 300 juta pengguna aktif per bulan.

X dibeli oleh Musk pada tahun 2022 dengan harga 50 miliar dolar AS. Sejak saat itu, Musk melakukan banyak perubahan pada platform tersebut, termasuk mengganti nama dan logo Twitter menjadi X.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan