- F054952CEF20F0CD41E9111C0F7F3DC2

Keren ! Indonesia Masih Menjadi Episentrum Produsen Dan Konsumen Minyak Sawit Dunia

  • Bagikan
Indonesia masih menjadi Produsen Dan Konsumen Minyak Sawit Dunia (doc.foto Alodokter)

Indo1.id -Pertumbuhan industri minyak sawit di dunia, masih bergantung pada produksi minyak sawit yang berasal dari Indonesia dengan porsi mencapai lebih dari 50%. Keberadaan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) bagi masyarakat Indonesia, bahkan dunia, dibutuhkan sebagai bahan baku pangan dan bioenergi. 

Di lain sisi, kondisi pasar global yang mengalami defisit pasokan akibat terjadinya perang Rusia dan Ukraina telah berpengaruh secara signifikan terhadap 34 negara di dunia.

Pasalnya, keberadaan Rusia dan Ukraina sebagai pemasok minyak biji bunga matahari mengalami hambatan hingga pemberhentian suplai pasokan ke pasar global. Kondisi ini juga berdampak langsung terhadap minyak sawit yang juga mengalami kenaikan harga jual akibat melambatnya produksi. 

Baca Juga :  Tertekan urusan AS-China, Rupiah Melemah ke Rp. 14.095

Analis Kebijakan Ahli Madya Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) RI, Khadikin, mengungkapkan saat ini Indonesia masih menjadi episentrum negara produsen dan konsumen minyak sawit dunia. Tidak hanya itu, Indonesia juga menjadi tumpuan dalam dinamika pembentukan harga CPO dunia karena mempunyai magnitude dalam sisi supplydan demand.

Sementara itu, kondisi aktual pasar minyak nabati dunia menunjukkan kerawanan tinggi dan sensitif terhadap perubahan lingkungan strategis. Khadikin mencontohkan, pada saat mulai invasi Rusia ke Ukraina pada bulan April 2022 lalu, harga CPO internasional meningkat RM 1.000/MT dalam kurun waktu 3 (tiga) hari.

Baca Juga :  Kesepakatan Amerika-China Molor, Harga Minyak Melorot 1 Persen

“Hal ini disebabkan negara Ukraina merupakan produsen utama minyak biji bunga matahari yang menjadi barang kompetitor CPO asal negara tropis, utamanya Indonesia dan Malaysia,” katanya dalam acara FGD Sawit Berkelanjutan Vol 13, bertajuk “Minyak Sawit: Sumber Pangan dan Bioenergi Berkelanjutan”, dilansir dari laman InfoSAWIT. 

Demikian juga pada periode awal tahun 2023, pasokan minyak nabati kompetitor CPO dunia sudah mulai membaik sehingga harga CPO global diharapkan terdongkrak pada awal tahun. Kendati demikian, musim dingin yang mulai terjadi di negara sub tropis serta adanya hari besar keagamaan, ternyata tidak menunjukan kenaikan harga CPO yang signifikan.

Baca Juga :  Hati-hati dan Waspada, Tidak Semua Saham Reksa Dana Menguntungkan! Simak Kata Pakar!

“Hal ini perlu disikapi dengan memperkuat kebijakan sisi supply dan sisi demand pada level nasional, supaya dinamika harga tidak berpengaruh terhadap penerimaan penjualan Tandan Buah Segar (TBS) sawit petani,” kata Khadikin.

Oleh karena itu, dikatakan Khadikin, saat ini pemerintah tengah mendorong upaya agar Indonesia menjadi penentu harga CPO dunia dengan membentuk bursa komoditas, terlebih Indonesia telah menjadi produsen utama minyak sawit global. 

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan