Muhammad the Conqueror, Sultan Turki Utsmani yang Menaklukkan Konstantinopel

  • Bagikan
Muhammad al Fatih sang penakluk Constatinopel. (Foto: Portal Islam)

Ia juga gemar membaca buku-buku sejarah dan geografi.

Ia naik tahta sebagai sultan pertama kali pada usia 12 tahun, setelah ayahnya turun tahta pada tahun 1444.

Namun, ia menghadapi pemberontakan dari beberapa penguasa daerah dan serangan dari Kerajaan Hongaria.

Ayahnya kemudian kembali berkuasa untuk membantu mengatasi masalah-masalah tersebut.

Baca Juga :  Mengenal The Black Sea Hare, Siput Laut Raksasa yang Hidup di Samudra Pasifik

Ia naik tahta untuk kedua kalinya pada usia 19 tahun, setelah ayahnya meninggal pada tahun 1451.

Ia memiliki ambisi besar untuk menaklukkan Konstantinopel, yang telah menjadi impian para penguasa Muslim sejak zaman Khulafaur Rasyidin.

Ia mempersiapkan pasukan dan persenjataan yang besar dan modern untuk mewujudkan cita-citanya.

Pada tanggal 6 April 1453, ia memulai pengepungan terhadap Konstantinopel dengan memimpin sekitar 150.000 pasukan dan ratusan meriam raksasa.

Baca Juga :  Weton Menurut Primbon Jawa: Memahami Keberuntungan Berdasarkan Hari Kelahiran

Ia menghadapi perlawanan sengit dari sekitar 10.000 pasukan Bizantium yang dipimpin oleh Kaisar Konstantinus XI Palaiologos.

Pertempuran berlangsung selama 53 hari di darat, laut, dan bawah tanah.

Pada tanggal 29 Mei 1453, ia berhasil menembus benteng Konstantinopel dengan cara membongkar pintu gerbang dan memindahkan kapal-kapal perangnya melalui jalur darat.

Ia memasuki kota bersama pasukannya dan mengibarkan bendera Turki Utsmani di atas Hagia Sophia, gereja terbesar di Konstantinopel.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan