Misalnya, ada yang mengatakan bahwa ada batu-batu bertuliskan huruf Arab atau Jawa Kuno yang menunjukkan arah harta karun.
Ada juga yang mengatakan bahwa ada pohon-pohon tertentu yang menjadi penanda harta karun.
Namun, tidak ada bukti nyata atau ilmiah tentang keberadaan harta karun tersebut.
Beberapa orang bahkan menganggap bahwa mitos ini hanyalah akal-akalan para penipu untuk menjerat orang-orang yang rakus atau penasaran.
4. Pantangan yang Harus Ditaati
Salah satu hal yang harus diperhatikan oleh para pendaki yang ingin menjelajahi Gunung Salak adalah pantangan-pantangan yang harus ditaati.
Pantangan-pantangan ini bertujuan untuk menghormati gunung yang dianggap suci dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Beberapa pantangan yang umum adalah sebagai berikut:
– Tidak boleh memetik bunga anggrek, karena dipercaya akan membuat pendaki tersesat atau mendapat musibah.
– Tidak boleh membawa daging babi, karena dipercaya akan menimbulkan kemarahan para penjaga gunung.
– Tidak boleh berteriak-teriak, bernyanyi, atau bersiul, karena dipercaya akan mengganggu ketenangan gunung.
– Tidak boleh berkata kasar, mengumpat, atau bersumpah, karena dipercaya akan menarik energi negatif.
– Tidak boleh membuang sampah sembarangan, karena dipercaya akan mencemari lingkungan dan menimbulkan bencana alam.