Damar kemudian merasakan sakit di testisnya, yang tiba-tiba membesar dan keras.
Saat itu, ada seorang nenek-nenek yang datang dan membantu Damar. Nenek tersebut mengajak mereka ke rumahnya, yang ternyata berada di sebuah desa bernama Desa Gondomayit.
Di desa itu, mereka disambut oleh warga yang ramah-ramah. Mereka diberi makanan dan minuman, serta tempat untuk bermalam.
Namun, mereka juga merasakan ada sesuatu yang tidak wajar dengan desa itu. Mereka melihat banyak tengkorak manusia berukuran besar berserakan di sekitar desa.
Mereka juga mendengar cerita-cerita mengerikan dari warga tentang asal-usul desa itu.
Menurut cerita warga, Desa Gondomayit adalah tempat tinggal para raksasa atau raseksi yang dipimpin oleh Betari Durga.
Betari Durga adalah sosok raksasa perempuan yang dulunya adalah Dewi Uma, bidadari cantik jelita yang dikutuk oleh Betara Guru karena tidak mau melayani nafsunya.
Betari Durga kemudian diasingkan ke hutan Setra Gandamayit untuk memerintah jin dan setan.
Desa Gondomayit adalah singgahsana Betari Durga, yang juga dikenal sebagai Pasetran Gandamayit.
Di sana, ia memiliki banyak anak cucu dari para raksasa lainnya. Mereka hidup damai dan harmonis dengan alam sekitarnya.
Namun, mereka juga memiliki aturan-aturan ketat yang harus dipatuhi oleh siapa pun yang masuk ke desa itu.
Salah satu aturan tersebut adalah bahwa setiap hari harus ada orang yang mati di desa itu.