Dalam kepercayaan masyarakat, pohon ini memiliki kekuatan gaib, terutama dalam daunnya yang jatuh dengan pola khusus, “mlumah kurep.” Daun-daun ini ditempatkan dalam kantong kain putih kecil dan digunakan sebagai zimat keselamatan.
Bahkan, beberapa orang mujur bisa mendapatkan cabang pohon Ringin Sepuh yang jatuh, yang diyakini membawa tuah keselamatan, kewibawaan, dan derajat kepangkatan.
Selama zaman dulu, hampir semua warga Yogyakarta yang akan merantau atau berperang membawa bungkusan daun Ringin Sepuh.
Ini diyakini akan membawa mereka kembali dalam keadaan selamat dari berbagai bahaya.
Meskipun pandangan ini mungkin terlihat sebagai mitos, mereka mencerminkan nilai budaya dan spiritual yang mendalam dalam masyarakat Jawa.
Kayu Pamrih dan Ringin Sepuh tetap menjadi simbol kekuatan dan harapan bagi banyak orang di wilayah tersebut.