Ilmu Pranoto Mongso, Kalender Pertanian Kearifan Lokal Jawa, Orang Jawa Wajib Tahu!

  • Bagikan
Gambaran orang yang sedang menanam padi. (Foto: freepik)

– Katelu: mulai tanggal 25 Agustus sampai 17 September (selama 24 hari). Ciri-cirinya adalah tanaman merambat menaiki lanjaran, rebung bambu bermunculan. Tugas petani adalah memanen palawija.

– Kapat: mulai tanggal 18 September sampai 12 Oktober (selama 25 hari). Ciri-cirinya adalah mata air mulai terisi, kapuk randu mulai berbuah, burung-burung kecil mulai bersarang dan bertelur. Tugas petani adalah memanen palawija dan menggarap lahan untuk padi gaga.

– Kalima/Kalimo: mulai tanggal 13 Oktober sampai 8 November (selama 27 hari). Ciri-cirinya adalah mulai turun hujan besar, pohon asam jawa mulai menumbuhkan daun muda, ulat mulai bermunculan, laron keluar dari liang, lempuyang dan temu kunci mulai bertunas.

Tugas petani adalah memperbaiki selokan sawah, membuat irigasi, dan menyebar padi gaga.

– Kanem: mulai tanggal 9 November sampai 21 Desember (selama 43 hari). Ciri-cirinya adalah buah-buahan (durian, rambutan, manggis, dan lain-lainnya) mulai bermunculan, belibis mulai kelihatan di tempat-tempat berair.

Baca Juga :  Sekilas Klenteng Sam Poo Kong Semarang, Antara Jejak Sejarah dan Kearifan Lokal

Tugas petani adalah menyebar benih padi di pembenihan.

– Kapitu: mulai tanggal 23 Desember sampai 3 Februari (selama 43 hari). Ciri-cirinya adalah hujan turun terus-menerus, pohon-pohon berbuah lebat, burung-burung berkicau riang. Tugas petani adalah menanam padi di sawah.

– Kapituwa: mulai tanggal 4 Februari sampai 18 Maret (selama 43 hari). Ciri-cirinya adalah hujan reda sedikit demi sedikit, padi tumbuh subur dan berbulir banyak, burung-burung mencari makan di sawah. Tugas petani adalah menjaga padi dari hama dan penyakit.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan