Menurut cerita rakyat, air panas Guci adalah pemberian dari Walisongo kepada orang yang mereka utus untuk menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Tengah bagian barat, termasuk Tegal.
Air tersebut ditempatkan dalam sebuah guci (poci) dan dianggap memiliki berkah.
Masyarakat setempat menyebut lokasi ini dengan nama “Guci.”
Namun, karena air yang diberikan oleh wali-wali itu terbatas, pada malam Jumat Kliwon, seorang sunan diyakini menancapkan tongkat saktinya ke tanah, dan dengan izin Tuhan, air panas tanpa belerang yang penuh rahmat mulai mengalir.
Cerita ini telah menjadi bagian dari warisan budaya masyarakat sekitar wisata Guci dan menambah daya tarik obyek wisata ini bagi wisatawan yang mencari berkah dan pengalaman yang unik.