Ketupat yang dibungkus dalam daun kelapa muda menggambarkan permintaan maaf yang tulus dan penuh kerendahan hati.
Ketupat seringkali disajikan dalam berbagai upacara keagamaan dan perayaan, seperti Idul Fitri dan pernikahan, sebagai simbol permintaan maaf dan harapan akan keberkahan.
Saat menyantap ketupat bersama-sama, masyarakat Jawa merayakan hubungan yang harmonis dan penuh makna.
Dalam keseluruhan, ketupat bukan hanya sekadar hidangan tradisional, tetapi juga mengandung makna sosial dan keagamaan yang dalam dalam masyarakat Jawa.