Indo1.id – Apakah Anda pernah mendengar tentang Sandy Island, sebuah pulau yang konon berada di Laut Koral antara Australia dan Kaledonia Baru?
Pulau ini sempat menjadi misteri bagi para pengguna Google Maps, karena terkadang muncul dan terkadang hilang di peta digital tersebut.
Apa sebenarnya kisah di balik pulau hantu ini?
Sandy Island pertama kali dicatat oleh penjelajah Inggris Kapten James Cook pada tahun 1774, ketika ia sedang melakukan perjalanan di Samudra Pasifik.
Ia menamai pulau tersebut Isle de Sable, yang berarti Pulau Pasir dalam bahasa Prancis. Pulau ini kemudian dimasukkan ke dalam peta-peta laut dan dunia selama berabad-abad, meskipun tidak ada bukti nyata keberadaannya.
Pada tahun 2012, sebuah tim peneliti dari Australia melakukan ekspedisi ilmiah di Laut Koral, dengan menggunakan kapal penelitian RV Southern Surveyor.
Mereka berencana untuk mengunjungi Sandy Island, yang ditampilkan oleh Google Maps sebagai sebuah pulau berukuran sekitar 24 km x 5 km.
Namun, ketika mereka sampai di lokasi yang seharusnya menjadi pulau tersebut, mereka tidak menemukan apa-apa selain air.
Peneliti tersebut kemudian menyimpulkan bahwa Sandy Island tidak ada, dan bahwa ia hanyalah sebuah kesalahan kartografi yang berlangsung selama ratusan tahun.
Mereka menduga bahwa Kapten Cook mungkin salah mengira sebuah gumpalan awan atau gunung es sebagai sebuah pulau.