– Mengunjungi dokter atau fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala pneumonia, seperti batuk, demam, sesak napas, nyeri dada, dan kelelahan.
Dokter akan melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes lainnya, seperti rontgen dada atau CT scan, untuk menentukan penyebab dan tingkat keparahan pneumonia.
– Mengikuti resep dan anjuran dokter, seperti mengonsumsi obat-obatan, seperti antibiotik, antiviral, atau obat pereda nyeri, sesuai dengan dosis dan waktu yang ditentukan.
Jangan menghentikan pengobatan sebelum waktu yang ditentukan, meskipun gejala sudah membaik, karena dapat menyebabkan kambuhnya infeksi atau resistensi obat.
– Beristirahat cukup, setidaknya 8 jam sehari, untuk memulihkan kondisi tubuh dan mempercepat penyembuhan. Hindari aktivitas fisik yang berat atau melelahkan, yang dapat memperburuk gejala atau menyebabkan komplikasi.
– Minum banyak cairan, setidaknya 2 liter sehari, untuk menghindari dehidrasi dan membantu mengencerkan lendir di paru-paru. Cairan yang baik untuk diminum adalah air putih, jus buah, sup, atau teh hangat.
Hindari minuman yang mengandung kafein, alkohol, atau gula, yang dapat menyebabkan dehidrasi atau iritasi paru-paru.
– Menghirup uap hangat, yang dapat membantu melembapkan dan membersihkan saluran pernapasan, serta meredakan batuk dan sesak napas. Uap hangat dapat dihasilkan dari panci air mendidih, shower, atau humidifier.