6. Sialorhea:
Produksi air liur yang berlebihan dapat menyebabkan kucing terus-menerus berliur dan kesulitan menelannya.
7. Gejala Neurologis:
Rabies mempengaruhi sistem saraf pusat, menyebabkan kejang, gangguan koordinasi gerakan, atau kebingungan.
8. Tahap Kedua:
Pada tahap kedua, kucing dapat menunjukkan amarah, agresi berlebihan, susah makan, dan gejala kejang.
9. Kelumpuhan:
Rabies dapat menyebabkan kelumpuhan, kesulitan berjalan, atau merangkak, berkembang dengan cepat.
Perlu diingat, gejala dapat bervariasi dan segera mencari perawatan medis darurat penting jika terdapat kecurigaan infeksi rabies atau gigitan dari kucing yang mencurigakan.
Keamanan dan kesehatan kucing serta manusia harus menjadi prioritas utama.