Indo1.id – Durian Bawor adalah salah satu varietas durian yang berasal dari Desa Alasmalang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Durian ini merupakan hasil persilangan dari berbagai jenis durian, seperti durian montong, musang king, kuning mas, dan tujuh jenis durian lokal lainnya.
Durian ini ditemukan dan dikembangkan oleh Sarno Ahmad Darsono, seorang guru SD dan petani di desa tersebut.
Sejarah Durian Bawor
Sarno Ahmad Darsono mulai tertarik dengan dunia persilangan durian sejak tahun 1980-an. Ia mencoba mengawinkan berbagai jenis durian yang ada di kebunnya, dengan harapan mendapatkan durian yang lebih baik dan lezat.
Ia melakukan percobaan dengan cara menyambungkan batang akar durian yang berbeda, dan membiarkannya tumbuh bersama.
Setelah beberapa tahun, ia berhasil mendapatkan durian yang memiliki ukuran besar, kulit tipis, daging tebal, biji kecil, dan rasa manis legit berpadu dengan sedikit pahit.
Durian hasil persilangan ini kemudian diberi nama “Bhineka Bawor”, yang mengandung filosofi Bhineka Tunggal Ika, yaitu keberagaman dalam kesatuan.
Nama ini juga diambil dari kata “diowor-owor”, yang artinya dicampur-campur, merujuk pada proses persilangan durian.
Selain itu, nama “Bawor” juga diambil dari nama tokoh pewayangan khas Banyumas, yaitu Bawor, yang merupakan putra Bima dan Dewi Arimbi.
Durian Bawor mulai dikenal oleh masyarakat luas sejak tahun 2000-an, setelah Sarno mempromosikannya melalui berbagai media.
Durian ini mendapatkan sambutan positif dari para pecinta durian, baik dari dalam maupun luar negeri. Durian ini bahkan pernah diekspor ke Malaysia, Singapura, dan Arab Saudi.
Durian ini juga banyak diburu oleh pejabat, artis, hingga jenderal, yang datang langsung ke kebun Sarno untuk menikmati durian Bawor.
