Tiba di Pulau Satonda
Setelah sampai di pulau Satonda, saya langsung terpesona dengan keindahan alamnya. Pulau ini memiliki luas sekitar 2.600 hektare, yang terdiri dari daratan (453,70 hektare) dan luas perairan (2.146,30 hektare).
Pulau ini ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam Laut (TWAL) pada tahun 1999 oleh Kementerian Kehutanan Indonesia.
Pulau ini juga diusulkan untuk menjadi bagian dari Taman Nasional Moyo Satonda bersama dengan pulau Moyo di dekatnya.
Salah satu daya tarik utama dari pulau Satonda adalah danau air asin yang berada di tengah-tengah pulau.
Danau ini memiliki ukuran hampir sebesar pulau itu sendiri, dan airnya sangat asin, bahkan lebih asin dari air laut.
Air asin ini muncul bersamaan dengan kawah tua gunung berapi Satonda sekitar 10.000 tahun yang lalu.
Danau ini juga memiliki legenda yang berkaitan dengan air mata penyesalan raja Tambora yang ingin menikahi ibunya sendiri.
Untuk menuju danau, saya harus berjalan kaki sekitar 15 menit dari pantai. Jalanannya cukup mudah dan sejuk, karena banyak pepohonan yang rindang.
Di sepanjang jalan, saya bisa melihat berbagai macam burung, kupu-kupu, dan binatang lain yang hidup di pulau ini.
