Menurut Warga, cerita-cerita mistis tentang jembatan ini telah menjadi bagian dari tradisi lisan yang diturunkan dari zaman nenek moyang.
Salah satu kisah yang kerap diceritakan adalah tentang orang-orang yang sengaja membuang benda-benda pusaka di sekitar aliran Kali Gajah Wong dan Kali Belang, yang merupakan tempat pembuangan di dekat Jembatan Merah.
Konon, tempat ini seringkali menjadi lokasi penampakan makhluk halus seperti pocong atau orang ngesot.
Meskipun telah ditinggalkan dan digantikan oleh jembatan baru, sekitar Jembatan Merah masih tetap ramai dengan aktivitas masyarakat.
Bahkan, ada warung bakso yang menjadi tempat berkumpul para pengunjung.
Pemandangan indah sekitar jembatan, terutama saat sore hari, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Dengan cerita mistisnya yang masih menghantui pikiran banyak orang, Jembatan Merah di Condongcatur, Sleman, tetap menjadi salah satu tempat yang menarik untuk dijelajahi, baik bagi yang mencari pengalaman spiritual maupun sekadar ingin menikmati keindahan alam.
Meskipun telah berakhir sebagai jalur transportasi, warisan budaya dan mistisnya tetap memberikan warna tersendiri bagi kawasan tersebut.
