Mitos Kutukan Kota Lumpur di Papua: Antara Legenda dan Kenyataan

  • Bagikan
Kota Agats Papua. Foto: Good Morning Papua.

Indo1.id – Papua, provinsi yang terletak paling timur Indonesia, telah lama menjadi pusat perhatian dunia karena keindahan alamnya yang memesona.

Salah satu ikon Papua yang paling terkenal adalah Raja Ampat, sebuah surga bawah laut yang memikat para penyelam dari seluruh penjuru dunia.

Namun, di tengah gemerlap keindahan alamnya, terdapat sebuah kota dengan keunikan yang tak kalah menarik, yaitu Kota Agats, yang lebih dikenal sebagai kota lumpur.

Baca Juga :  Mitos Kota Agartha: Surga Tersembunyi di Bumi Bagian Dalam!

Kota Agats, dengan populasi sekitar 76 ribu jiwa, memiliki ciri khas yang unik: semua bangunan rumah dibangun di atas papan.

Legenda yang tersebar di masyarakat setempat mengisahkan tentang sebuah kutukan yang menyelimuti kota ini, menjadikannya selalu lembab dan berlumpur.

Menurut mitos yang dipercayai penduduk setempat, asal mula kutukan ini berkaitan dengan seorang pastor Belanda bernama Jan Smith.

Baca Juga :  Mitos Burung Puter sebagai Simbol Pembawa Rezeki

Pastor tersebut datang ke Papua dengan tujuan menyebarkan agama Kristen di tengah masyarakat suku Asmat.

Namun, upayanya itu sering kali mendapat tantangan dari masyarakat setempat yang masih teguh memegang nilai-nilai kebudayaan tradisional mereka.

Kisah tentang kematian Pastor Smith masih diselimuti misteri; ada yang mengatakan bahwa ia dibunuh, namun kebenarannya tak pernah terungkap.

Baca Juga :  Mitos Kaktus sebagai Penarik Keberuntungan dalam Feng Shui

Sebelum meninggal, Pastor Smith konon mengucapkan bahwa tempat itu, yang kemudian menjadi Kota Agats, akan selalu lembab dan tak layak dihuni.

  • Bagikan