Merokok ganja dapat berdampak negatif pada sistem pernafasan, mirip dengan efek merokok tembakau. Dampak tersebut meliputi:
- Bronkitis: Pengguna ganja sering melaporkan gejala bronkitis kronis, seperti batuk kronis, produksi dahak, dan iritasi tenggorokan.
- Kanker Paru-paru: Meskipun penelitian masih terus dilakukan, beberapa studi menunjukkan bahwa merokok ganja dapat meningkatkan risiko kanker paru-paru.
4. Gangguan pada Sistem Kardiovaskular
Penggunaan ganja dapat mempengaruhi sistem kardiovaskular, terutama pada mereka yang memiliki kondisi jantung sebelumnya. Beberapa efek yang mungkin terjadi termasuk:
- Tekanan Darah: Ganja dapat menyebabkan perubahan tekanan darah, yang dapat meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
- Denyut Jantung: Penggunaan ganja dapat meningkatkan denyut jantung, yang dapat berbahaya bagi individu dengan kondisi jantung yang ada.
5. Pengaruh pada Kesehatan Reproduksi
Penggunaan ganja juga dapat mempengaruhi kesehatan reproduksi pada pria dan wanita.
Pada pria, penggunaan ganja dapat menurunkan kualitas sperma dan mengurangi kesuburan.
Pada wanita hamil, penggunaan ganja dapat mempengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko kelahiran prematur serta berat badan lahir rendah.
6. Pengaruh pada Fungsi Sosial dan Profesional
Penggunaan ganja dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi secara sosial dan profesional. Pengguna ganja mungkin mengalami:
- Motivasi Menurun: Penggunaan ganja dapat menyebabkan penurunan motivasi, yang dikenal sebagai “sindrom amotivasi,” yang dapat mempengaruhi produktivitas dan prestasi di tempat kerja atau sekolah.
- Gangguan dalam Hubungan: Penggunaan ganja dapat menyebabkan konflik dalam hubungan pribadi dan keluarga.