Selain adanya sinergi yang perlu dilakukan dengan stakeholder, kesuksesan Program JKN juga tidak bisa lepas dari berbagai inovasi yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan dengan mengikuti perkembangan teknologi, yang pada kegiatan kali ini akan lebih dijelaskan oleh Pak Agung selaku Deputi Direksi Bidang SPPTI BPJS Kesehatan.
“Program Senior Leader Mengajar ini merupakan kegiatan yang sangat strategis dalam menjalani hubungan sesuai teori pentahelix. Dimana teori ini menyatakan bahwa pentingnya ada kolaborasi dengan pemangku kepentingan, salah satunya adalah akademia,”
“Saya sendiri kebetulan memang salah satu lulusan dari Universitas Gunadarma, jadi tentu ikut berbangga bisa sharing kepada teman-teman mahasiswa khususnya terkait bagaimana dukungan Teknologi Informasi dalam pengelolaan Program JKN,”
” I-Care JKN misalnya yang merupakan salah satu bentuk inovasi terbaru secara digital yang BPJS Kesehatan berikan kepada peserta JKN. I-Care JKN memberikan kemudahan bagi dokter untuk mengetahui riwayat pelayanan kesehatan pasien dari Fasilitas Kesehatan (Faskes) yang lain. Dimana peserta JKN juga dapat melihat dan mengakses melalui Aplikasi Mobile JKN,” ungkap Agung.
Selain itu Pak Agung juga menyampaikan bahwa yang berhubungan dengan mahasiswa langsung adalah ketersediaan data, dimana saat ini BPJS Kesehatan telah menyediakan sekitar 82 juta row data sampel yang bisa diakses oleh seluruh pelajar baik di Indonesia maupun di Luar Negeri.
Seluruh pelajar dipersilahkan untuk mengakses data tersebut melalui web resmi BPJS Kesehatan dengan mengikuti syarat dan prosedur pada fitur Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID).
Jika telah disetujui makan data dapat diakses dan dapat dijadikan sebagai bahan penelitian.
Agung mengungkapkan bahwa sampai dengan saat ini dari data yang telah disediakan sudah melahirkan beberapa master dan doktor hasil dari penelitian menggunakan data tersebut.