Akses menuju lokasi aksi ditutup, dan aparat berseragam tampak disiagakan di sekitar area demonstrasi.
Tuntutan Utama
Dalam keterangan tertulisnya, AMP dan FRI-WP menyampaikan beberapa tuntutan, antara lain:
- Penolakan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN)
Mereka menolak PSN yang dinilai mengancam keberlanjutan ekosistem di Papua. - Penghentian Eksploitasi Sumber Daya Alam
Kebijakan pemerintah dalam mengeksploitasi alam Papua dianggap mempercepat deforestasi dan menyebabkan kerusakan lingkungan berskala besar. - Penolakan Pembentukan Otonomi Daerah Baru
AMP dan FRI-WP menyatakan bahwa kebijakan ini tidak sesuai dengan aspirasi masyarakat Papua. - Penolakan Program Transmigrasi ke Papua
Demonstran menilai transmigrasi mengancam keberadaan orang asli Papua (OAP).“Migran sudah mendominasi, mereka mulai menguasai berbagai sektor kehidupan. Awalnya hanya sektor ekonomi. Setelah mendominasi sektor ekonomi, mereka mulai bergerak menguasai sektor politik,” ujar salah satu peserta aksi.
Kekhawatiran atas Transmigrasi dan Proyek Nasional
Program transmigrasi dianggap sebagai bentuk “cuci tangan” pemerintah terhadap perampasan tanah rakyat yang menyebabkan kemiskinan di berbagai wilayah Papua. Selain itu, PSN dan eksploitasi sumber daya alam dikhawatirkan semakin memperburuk kondisi lingkungan di Papua.
“Kebijakan eksploitasi rezim ini juga turut menyumbang besarnya angka deforestasi di Papua dan kerusakan lingkungan berskala besar,” tambah perwakilan demonstran.
Demonstrasi ini menjadi salah satu cara bagi mahasiswa Papua di Yogyakarta untuk menyuarakan keprihatinan mereka terhadap kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan masyarakat asli Papua dan ekosistemnya. Aksi berjalan damai dengan pengawasan ketat dari aparat keamanan.*** (sumber berita jpnn)