Meski Siti dan Samsul Bahri berusaha melawan, adat dan kewajiban kepada keluarga membuat Siti tidak dapat menghindar dari perjodohan ini.
Konflik dan Akhir yang Tragis
Setelah menikah dengan Datuk Maringgih, kehidupan Siti Nurbaya berubah menjadi penuh penderitaan.
Datuk Maringgih adalah pria tua yang serakah dan kejam. Perasaan cinta Siti kepada Samsul Bahri tetap ada, meskipun ia harus menjalani kehidupan sebagai istri Datuk Maringgih.
Pada akhirnya, Samsul Bahri yang tidak dapat menerima kenyataan, memutuskan untuk meninggalkan Padang dan bergabung dengan militer Belanda.
Ia kembali beberapa tahun kemudian sebagai seorang komandan, dan terlibat dalam konflik dengan Datuk Maringgih yang menjadi tokoh pemberontak.
Tragisnya, kisah ini berakhir dengan kematian Siti Nurbaya akibat racun yang diberikan oleh Datuk Maringgih.
Samsul Bahri pun tewas dalam pertempuran melawan Datuk Maringgih. Keduanya tidak dapat bersatu dalam kehidupan, namun kisah cinta mereka tetap abadi dalam ingatan.
Makna dan Pesan Moral
Kisah Siti Nurbaya sarat dengan kritik sosial terhadap budaya perjodohan paksa yang banyak terjadi pada masa itu.