Seperti diketahui, Sri Mahendra dan Edy disebut jika pengunduran dirinya berawal dari polemik anggaran “siluman” yang diajukan Dinas Pendidikan DKI Jakarta sempat menjadi sorotan. Bagaimana tidak. Disdik menganggarkan lem aibon hingga Rp 82 milyar sedangkan balpoin sebesar Rp 124 miliar.
Ditambah polemik anggaran influencer sebesar Rp5 miliar dalam dokumen Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tahun anggaran 2020 pada Disparbud DKI Jakarta.
Namun demikian hal terdebut dibantah langsung oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Jakarta, Chaidir.
“Tidak ada kaitannya ke situ, dia mau mengundurkan diri saja,” kata Chaidir.(vap/I1*)