Cegah Kejahatan Bahan Kimia, Korps Brimob Gelar Fokus Group Discussion

  • Bagikan
Foto-indo1/ird : Komandan Pasukan Gegana Brigadir Jendral Polisi Edi Mardianto saat sambutan Discussion Sinergi Inter- Organisasi dengan tema "Dalam Penanggulangan Kejahatan Bahan Berhaya Kimia " di salah satu hotel di Jalan Margonda Depok, Jawa Barat, Selasa (19/11/2019). indo1/ird

Dia menjelaskan tujuan diskusi ini yang pertama, sinergis , kerjasama tukar. Kedua, pelatihan dan informasi penyusunan SOP bersama.

Ketiga meningkatkan kualitas efektifitas dan pelayanan publik masyarakat khususnya dalam hal keamanan industri kimia kedepan.

“Kita harapan dengan terselenggarana kegiatan ini yaitu dapat membangun sinergistas dalam pengawasan dan penegakkan hukum bahan kimia berbahaya, ” tutur dia.

Baca Juga :  Hasto PDIP: Megawati Akan Hadir di Kongres Nasdem

Komandan Satuan Kimia Biologi dan Radio Aktif (KBR) Pasukan Gegana Brimob Kombes Pol Desman Sujaya Tarigan menambahkan,
perlu ada sinergisitas dari berbagai instansi untuk mengoptimalkan SDM yang ada dalam rangka pengawasan masuknya bahan berbahaya kimia secara ilegal.

Dalam FJD ini imbuh dia, Satuan KBR Pasukan Gegana mengikutsertakan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Perindustrian Perdaganga. Untuk menambah pemahaman, materi, wawasan khususnya stake holder di pelabuhan, bandara hingga perbatasan.

Baca Juga :  Soal Kasus Suap di KPU, Ketum PBNU Dukung Penuh Kinerja KPK

“Agar pengawasan inter-organisasi ini dapat mengidentifikasi dan mencegah masuknya bahan berbahaya kimia ilegal yang masuk lewat darat, laut dan udara. Sebab kalau bahan berbahaya kimia ini jatuh ketangan teroris bisa dipergunakan untuk bahan peledak,” imbuhnya.
U, pembinaan dan penegakan hukum terkait peredaran atau pendistribusian kimia.

“Out come yang diharapakan dari FJD ini diyakini dapat meningkatkan pelayanan publik dalam hal pemetaan, menginventarisir, pengawasan dan pengamanan dalam hal pendistribusian bahan-bahan kimia berbahaya jangan sampai disalahgunakan kelompok tertentu yang membahayakan, termasuk ancaman bom yang bisa dimanfaatkan terorisme,” papar dia.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan