Indo1 – Kaspersky, perusahaan keamanan siber mengungkapkan sebuah laporan terkait aksi pencurian password dengan menggunakan trojan di Asia Tenggara terjadi peningkatan.
Seperti dikutip dari laporan Kaspersky, Selasa (17/5), perusahaan mengklaim sudah mencegah 25 persen lebih banyak pencuri password di kawasan Asia Tenggara (SEA) selama 3 bulan pertama tahun ini dibanding dengan periode yang sama pada tahun 2020.
Pencuri kata sandi (password stealers) adalah jenis malware yang bertujuan untuk mencuri informasi akun. Pada dasarnya, password stealers ini mirip dengan trojan perbankan.
Namun, alih-alih mencegat atau mengganti data yang dimasukkan, trojan ini biasanya mencuri informasi yang telah disimpan di komputer, seperti nama pengguna dan kata sandi yang disimpan di browser, cookie, dan file lain yang kebetulan ada di perangkat keras atau perangkat yang terinfeksi.
“Kita mengetahui Asia Tenggara menampung pengguna media sosial paling aktif di dunia, dan menunjukkan pergeseran digital secara cepat. Karena itu, banyak pelaku kejahatan siber sangat tertarik untuk mencuri informasi rahasia kita,” papar Yeo Siang Tiong, General Manager Kaspersky wilayah asia tenggara.