Munawwar menyatakan, pengoperasian PLTA Malea ini menambah keandalan sistem kelistrikan Sulawesi Selatan. Saat ini beban puncak sistem kelistrikan Sulbagsel mencapai 1.363 MW dengan daya mampu mencapai 2.210 MW.
“Dengan adanya PLTA ini, cadangan daya menjadi 847 MW,” katanya.
PLTA Malea terletak di aliran sungai Saddang, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan. PLTA ini menggunakan sistem pengambilan air run off river dengan bangunan utama berupa area pengambilan (intake area), area saluran penghantar (water way), area tanki peredam (surge tank), dan area gedung pembangkit (power house).
“Adanya PLTA ini untuk memaksimalkan potensi energi air di Sulawesi Selatan yang sangat besar, bahkan paling besar di antara 34 provinsi lain. Potensinya mencapai 1.409,9 megawatt dan dapat dikembangkan menjadi pembangkit PLTA dan PLTM,” kata General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi Defiar Anis.