Menurut cerita, Soeharto mencari inspirasi ke arah selatan kota yang saat itu masih berupa hutan belantara.
Soeharto melompat ke sungai yang merupakan pertemuan dua arus sungai, yaitu dari Kali Kreo dan Kali Ungaran, dan kemudian menancapkan tongkat dan berendam di sana.
Di titik inilah kemudian dibangun monumen yang bernama Tugu Soeharto dan masyarakat yang percaya pada aliran kejawen Soeharto, ikut melanjutkan tradisi berendam atau kungkum di area tersebut.
Dari tulisan yang ada di prasasti, Tugu Soeharto dibangun tahun 1965 pada Jumat Legi.
Salah seorang sesepuh warga di sekitar tugu, menjelaskan, sejarah Tugu Soeharto yang mulai dibangun fisiknya sekitar tahun 1970-an.