Hadi menambahkan ada kemungkinan gunung-gunung bawah laut lainnya untuk ditemukan di kemudian hari. Akan tetapi hal ini sangat dipengaruh sejauh mana survei peta bawah laut Indonesia dilakukan.
Badan Geologi mengakui sejauh ini pemetaan dasar laut Indonesia untuk versi tiga dimensi kurang dari 10%.
Pemetaan bentuk dasar laut di Indonesia ini terbentur masalah biaya tinggi.
Padahal menurut Hadi, pemetaan ini penting untuk menghitung sumber daya kelautan termasuk mitigasi kebencanaan.
“Jadi sudah bisa memonitor kalau ada isu atau tanda-tanda kebencanaan kelautan baik itu karena gempa bumi, longsor bawah laut, yang bisa menimbulkan tsunami,” kata Hadi.