Dilansir dari IFL Science, woolly umbrella memiliki bunga kuning keemasan yang tumbuh berkelompok, berselaput seperti wol, dan membentuk struktur seperti payung pada periode bulan Januari dan April. Tanaman berbunga dari Afrika Selatan itu merupakan keluarga daisy yang terkenal karena berbau seperti kari.
Penelitian yang dilakukan beberapa dekade yang lalu menunjukkan bahwa woolly umbrella mungkin mengandung kanabinoid. Setelah mengurutkan genom tanaman dan menganalisis komponen kimianya, penulis studi baru mampu mengidentifikasi lebih dari 40 kanabinoid di daun woolly umbrella. Sebagai perbandingan, ganja menghasilkan lebih dari 100 kanabinoid.
“Kami telah menemukan sumber utama kanabinoid baru dan tengah mengembangkan alat untuk produksinya secara berkelanjutan agar bisa mengeksplorasi potensi terapeutiknya yang sangat besar,” ungkap penulis studi Dr Paula Berman.
Meski demikian, para ilmuwan masih belum sepenuhnya memahami mengapa tanaman ini menghasilkan kanabinoid. Bahkan ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa woolly umbrella dapat membantu mencegah pemangsa dan bahkan dapat bertindak sebagai semacam tabir surya alami dengan melindungi tanaman dari sinar ultraviolet.